Selasa, 05 Maret 2013

Life is not perfect, but trying to be better.

Barangkali tidak banyak orang yang mengenal saya. Susan Honsanah, mungkin orang bertanya-tanya siapa saya? Tapi ya sudahlah, ada benarnya memang saya bukan siapa-siapa bukan orang hebat juga bukan artis ternama. Saya adalah saya bukan dia juga bukan kamu. Saya adalah detik yang terus melaju sebelum detaknya terhenti. Jika tidak berkenan, maafkanlah. Dan mungkin akan terus saya pelajari. Jika saya terpandang buruk, ya memang itu apa adanya yang terjujur.

21 tahun saya bersahabat dengan persoalan hidup dan mengolah hidup untuk meraih impian. Impian saya tidak begitu tinggi, karena sadar diri mungkin tak akan pernah tercapai. Membahagi
akan orang tua, itu saja impian saya.  Impian disebut juga cita-cita yang bisa kita wujudkan dari keinginan yang ingin dicapai. Impian juga bisa menjadi daya dorong untuk mencapai keinginan itu. Saya ingin membahagiakan keluarga saya, karena buat saya keluarga adalah hidup dan energi yang tiada bandingannya. Kelihatannya impian itu sederhana, namun tidak demikian.

Saya sempat merasakan kebahagian dan kebanggaan, itu disaat masa kecil. Ketika saya remaja dan beranjak dewasa sampai saat ini saya selalu bersahabat dengan persoalan hidup. Semua itu memang proses belajar dari kuliah kehidupan. "There are two primary choices in life : to accept conditions as they exist or accept the responsibility for changing them." itu yang dikatakan Denis Waitley. Dan saya memilih yang kedua bahkan sampai saat ini saya masih terus berusaha mengubah dan bertanggung jawab harus mengubahnya menjadi lebih baik walau tidak sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.

Although life may not be fair. Life is not perfect, but trying to be better.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar